Selasa, 15 November 2016

POLUSI LINGKUNGAN

A.       PENGERTIAN POLUSI
Polusi disebut juga pencemaran. Menurut UU RI no.  23 tahun 1997, pencemaran adalah masuknya atau dimasukkanya makhlukhidup, zat, energi atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Zat yang dapat menyebabkan pencemaran disebut pencemar, pencemar disebut juga POLUTAN. Perbedaaan antara polutan dan limbah, limbah atau bahan buangan akan menjadi polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semetinya dan berada pada waktu yang tidak tepat

B.       MACAM-MACAM POLUSI
Berdasarkan keberadaannya dilingkungan, polusi dapat dibedakan menjadi polusi udara, polusi air dan polusi tanah
1.        Polusi Udara
Polusi/pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumber-sumber alami atau oleh kegiatan manusia polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder.
POLUTAN PRIMER ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara contohnya karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2).
POLUTAN SEKUNDER terbentuk dari reaksi polutan primer diatmosfer contohnya sulfur trioksida (SO3) dan ozon (O3).

b.        Sumber-sumber polusi udara
Polusi udara dapat terjadi di luar ruangan (outdoor pollution) dan didalam ruangan (indoor pollution). Polusi udara yang terdapat di luar ruangan dapat bersumber dari kegiatan manusia atau dari sumber alami, sedangkan polusi udara di dalam ruangan terutama bersumber dari kegiatan manusia.
Conoh sumber-sumber polusi udara yang ada diluar ruangan adalah letusan gunung berapi, kebakaran hutan, pembakaran bahan baker fosil (terutama batu bara) oleh industri (terutama industri kimia, industri metal dan industri kertas), serta pembakaran bahan baker kendaraan bermotor. Contoh sumber-sumber polusi udara yang ada di dalam ruangan adalah bahan-bahan baku bangunan, senyawa-senyawa pembersih, asap rokok, perapian, kompor gas dan kompor minyak tanah serta produk-produk perawatan tubuh dan pakaian.

c.         Indikator polusi udara
a)        Indicator fisik
Indicator fisik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya polusi udara adalah sifat-sifat udara yang dapat diamati. Udara yang bersih seharusnya tidak berwarna dan tidak berbau.
b)        Indicator kimia
Konsentrasi senyawa-senyawa polutan diudara dapat menjadi indicator polusi udara, yaitu indicator kimia. Kandungan senyawa kimia diudara secara normal terutama adalah N2 (nitrogen)
c)         Indicator biologi
Makhluk hidup yang rentan pada perubahan konsentrasi zat polutan diudara dapat dijadikan indicator biologi. Contoh indicator biologi untuk mengamati tingkat polusi udara lumut kerak (Lichenes).
Standar secara kuantitatif diatur dalam baku mutu udara ambient dab baku mutu emisi:
BAKU MUTU UDARA AMBIEN 
Baku udara ambien dan baku mutu udara emisi dengan pengertian sbb:
a)    Bahan baku ambien adalah batas kadar yang di perbolehkan bagi zat atau bahan pencemaran terdapat di udara tetapi tidak menimbulkan gangguan terhadap mahluk hidup.
b)   Baku mutu udara emisi adalah bats kadar yang diperbolehkan bagi zat atau untuk dikeluarkan dari sumber pencemaran ke udara sehingga tidak mengakibatkan dilampuinya baku mutu udaa ambient
BAKU MUTU EMISI
Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktifitas tidak sesuai dengan mutu emisi, maka dilakukan pengendalian terhadap emisi. Beberapa pengendalian tersebut adalah:
a)    Filter udara yang berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada cerobong 
b)   Pengendap silicon adalah pengendap partikel yang yang ikut dalam emisi dengan pemanpaatan gaya sentipugal dari partike yang sengaja dihembuskan.

2.        Polusi Air
Saat ini pencemaran air semakin banyak terjadi. Air dikatakan tercemar jika terjadi perubahan pada kualitas air, baik secara kimia, biologi atau fisika yang dapat membahayakan makhluk hidup. Terjadinya pencemaran air sebagian besar disebabkan oleh kegiatan manusia, berupa limbah dari rumah tangga, kegiatan industri maupun kegiatan lainnya.
a.        Polutan di air
Beberapa kelompok polutan/pencemaran utama di air adalah sebagai berikut:
AGEN PENYEBAB PENYAKIT
Agen penyebab penyakit adalah organisme-organisme yang dapat menginfeksi dan menyebabkan penyakit. Contoh agen penyebab penyakit yang dapat menjadi polutan di air adalah bakteri, virus, protozoa dan cacing parasit
LIMBAH YANG MEMERLUKAN OKSIGEN
Limbah yang memerlukan oksigen terdiri dari atas berbagai limbah organic yang dapat diurai oleh bakteri aerob. Contoh jenis limbah ini adalah kotoran manusia dan hewan, sisa-sisa tumbuhan dan limbah industri (misalnya industri pengolahan makanan, kertas dan minyak)
bahan kimia organic. Bahan kimia organic merupakan senyawa kimia yang mengandung atom karbon. Contoh bahan kimia organic tersebut adalah pestisida
BAHAN KIMIA ANORGANIK
Polutan berupa bahan kimia anorganik adalah polutan yang mengandung unsure kimia selain karbon, misalnya berbagai senyawa asam, senyawa garam-garaman dan logam berat. Contoh logam berat yang umum mencemari perairan adalah timbale (Pb), arsenic (As) dan merkuri (Hg)
NUTRIEN TUMBUHAN
NUTRIENT TUMBUHAN merupakan senyawa-senyawa kimia yang dapat menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggang (algae). Contoh nutrient tumbuhan yang umumnya menjadi polutan di air adalah nitrat (NO3), fosfat (PO4), dan ammonium (NH4).
SEDIMENT
SEDIMENT ADALAH ENDAPAN BERBAGAI PARTIKEL PADAT SEPERTI PARTIKEL PASIR, LEMPUNG DAN BATUAN DIDASAR PERAIRAN. Sediment dapat menjadi polutan bagi air apabila jumlahnya berlebihan
BAHAN RADIO AKTIF
Bahan radio aktif mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil sehingga memancarkan radiasi secara spontan. Contoh bahan radio aktif yang umumnya menjadi polutan di air adalah radon, iodine dan uranium
PANAS
Panas juga dapat menjadi polutan di air. Polusi yang disebabkan panas tersebut sebagai polusi termal. Panas dapat menjadi polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan meningkat terlalu tinggi

b.        Sumber-sumber polusi air
Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi sumber langsung (point sources) dan sumber tidak langsung (nonpoint sources).
Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi melalui pipa, selokan atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau permukaan air. Polusi dari sumber langsung cenderung mudah dideteksi karena lokasi pembuangan polutannya spesifik. Contoh sumber langsung polusi air adalah pabrik, tempat pengolahan limbah, pertambangan dan tangki minyak.
Sumber tidak langsung adalah sumber polusi yang asalnya dari area lahan luas atau dari partikel-partikel yang terbawa udara, yang mencemari air melalui aliran air atau pengendapan senyawa dari atmosfer. Polusi dari sumber tidak langsung lebih sulit dideteksi dari sumber langsung. Contoh sumber tidal langsung dari polusi air adalah aliran atau rembesan senyawa kimia dari lahan pertanian

c.         Indicator Polusi Air
a)        Indicator fisik
Sifat-sifat fisik air, seperti kekeruhan, bau, warna dan suhu dapat menjadi indicator bagi polusi. Air yang bersih seharusnya jernih (tidak keruh), tidak berbau, tidak berwarna dan suhunya relative sedang. Perubahan pada sifat fisik air bersih yang tersebut diatas menandakan air telah tercemar polutan.
Tingkat kekeruhan air berhubungan dengan konsentrasi partikel padat yang tersusupensi dalam air. Kekeruhan air dapat diukur secara sederhana menggunakan alat yang disebut cakram secchi (secchi disc). Bau dan warna air dapat diamati secara langsung, sedangkan suhu dapat diukur dengan thermometer.
b)        Indicator kimia
Kandungan senyawa-senyawa kimia dalam air dapat menjadi indicator terjadinya pencemaran/polusi air. Berikut ini beberapa contohnya.
Kandungan nutrisi
Nutrisi yang larut di air seperti unsure nitrogen, fosfor dan karbon dibutuhkan untuk pertumbuhan organisme fotosintetik di perairan. Kandungan nutrisi di perairan yang terlalu tinggi dapat menjadi salah satu penyebab polusi air yang membahayakan berbagai biota air
Kandungan logam berat
Keberadaan logam berat dalam air, seperti timbale, merkuri, sianida dan cadmium, menunjukkan telah terjadi polusi air. Kandungan logam berat dalam air melebihi baku mutu dapat berdampak negative bagi biota air dan kesehatan manusia.
Oksigen terlarut (dissolved oxygen/DO)
Oksigen dibutuhkan oleh kebanyakan biota air. Pengukuran oksigen terlarut akan menunjukkan volume oksigen yang terlarut di air masuknya zat polutan, seperti buangan pupuk, sampah organic dapat mnurunkan volume oksigen terlarut. Jumlah oksigen terlarut di air sebaiknya antara 4.0 hingga 12.0 mg/L.

Kebutuhan oksigen biokimia (biochemical oxygen demand/BOD)
BOD sangat berhubungan dengan DO. BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh makhluk hidup di dalam air untuk kebutuhan respirasinya. Semakin rendah kadar oksigen terlarut (DO) dalam air, semakin tinggi kadar BOD dalam air tersebut.
pH
Nilai pH air menunjukkan tingkat keasaman atau kebasaan air. Nilai pH air yang normal adalah antara 6.5 hingga 9.0.
c)        Indikator biologi
Jumlah dan susunan organisme dalam air sangat berhubungan dengan tingkat polusi air. Beberapa fitoplankton, rentan terhadap polutan sehingga keberadaannya di perairan mengindikasikan kondisi air yang cukup bersih. Sebaliknya keberadaan protozoa parasit dan bakteri koliform dalam air mengindikasikan telah terkjadi polusi air. Tingkat jumlah bakteri koliform pada perairan menunjukkan bahwa perairan tersebut telah tercemar kotoran tinja manusia dan hewan. Keberadan bakteri koliform pada perairan dapat mengindikasikan adanya mikroorganisme patogen, seperti protozoa parasit, bakteri pathogen dan virus yang juga biasa terdapat pada manusia dan hewan.

3.        Polusi Tanah
Tanah yang tandus merupakan salah satu contoh akibat dari polusi tanah. Polusi tanah mencakup berbagai perubahan fisik dan kimia pada tanah yang memberi dampak negative bagi kehidupan tumbuhan dan makhluk hidup lain yang hidup ditanah.
a.        Polutan di tanah
Beberapa polutan/pencemar utama ditanah adalah sebagai berikut
Limbah padat (sampah)
Limbah padat meliputi bahan-bahan padatan buangan seperti kertas, plastic, kayu, metal, kaca, sisa makanan, karet dan lainnya
Logam berat
Contoh logam berat yang dapat menjadi polutan ditanah adalah kadmium, timbal, kromium, tembaga, besi dan nikel.
Pestisida
Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang dianggap menganggu oleh manusia. Pestisida dapat dibagi lagi berdasarkan organisme targetnya menjadi insektisida ( pembunuh serangga ), herbisida ( pembunuh gulma / tumbuhan penganggu ), rodentisida  (pembunuh hewan pengerat ), dan fungisida ( pembunuh jamur ).
Nitrogen, fosfat dan garam mineral
Nitrogen, fosfat dan berbagai garam mineral merpakan unsure-unsur yang sangat diperlukan tumbuhan untuk pertumbuhan. Namun jika keberadaannya di tanah berlebih, unsure-unsur tersebut dapat bersifat racun bagi tumbuhan.

b.        Sumber-sumber polusi tanah
Sumber polutan utama ditanah adalah kegiatan pertanian. Pupuk mengandung nitrogen dan fosfat,pestisida mengandung senyawa berbahaya, sedangkan air irigasi umumnya mengandung garam-garaman. Selain pertanian, rumah tangga dan industri juga merupakan sumber polutan ditanah karena menghasilkan berbagai sampah padat dan logam berat.

c.         Indikator Polusi Tanah
a)        Indikator fisik
Contoh indikator fisik yang menunjukkan kualitas tanah, antara lain warna tanah, kedalaman lapisan atas tanah, kepadatan tanah, porositas,  tekstur tanah dan endapan pada tanah.

b)        Indikator kimia
Nilai pH, salinitas, kandungan senyawa kimia organic, fosfor, nitrogen, logam berat dan radioaktif merupakan contoh indicator kimia bagi tingkat polusi tanah. Nilai pH yang terlalu tinggi atau rendah dan salinitas serta kandungan berbagai senyawa kimia yang terlalu tinggi mengindikasikan telah terjadi polusi tanah.

c)        Indicator biologi
Cacing tanah merupakan salah satu indicator biologi pada pengukuran tingkat polusi tanah. Keberadaan cacing tanah dapat meningkatkan kandungan nutrisi  pada tanah yang akan menyuburkan tanah. Polusi tanah akan menyebabkan perubahan kondisi tanah yang dapat mengakibatkan kematian pada cacing tanah.

d.        Polusi Dan Polutan Dilingkungan Kerja
Zat polutan yang dihasilkan dari aktifitas manusia dilingkungan kerjanya akan mengakibatkan polusi, baik berupa polusi udara, air, maupun tanah.

e.         Indikator Polusi Dilingkungan
Untuk mengetahui tingkat polusi dilingkungan dibutuhkan suatu pengukuran terhadap factor-faktor fisik, kimia atau biologi yang menunjukkan adanya degradasi atau kerusakan pada lingkungan yang tercemar. Factor-faktor ini disebut dengan indicator polusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar