1. ROUTER
Router adalah sebuah alat jaringan
komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet
menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses
routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol)
dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Router sangat banyak digunakan
dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut
juga dengan IP Router. Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih
ada beberapa jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah
jaringan yang memiliki banyak router IP. Router dapat digunakan untuk
menghubungkan banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang
disebut dengan internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam
beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga mempermudah
manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah
jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless
yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan komputer dengan menggunakan
radio, ia juga mendukung penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda
arsitektur jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk
menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya
telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang
digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1,
atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara itu, router yang
digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga
dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi
firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat
tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang
memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router.
Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast
sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja
jaringan.
Di dalam sesebuah rangkaian, data
perlulah dihantar dan dikirim dengan tepat dan betul. Rangkaian komputer
kompleks biasanya terdiri koleksi LAN yang dijalinkan satu sama lain.
Kerja-kerja mengirim ini dilaksanakan oleh router di mana router akan mengambil
pesan data dari LAN dan menukarkannya kepada paket yang sesuai untuk
dihantarkan ke LAN yang satu lagi (Lihat gambar 1)
Gambar 1: Rangkaian yang
menggunakan perantara Router
Fungsi Router
Fungsi Router
- Menghubungkan sejumlah jaringan yang memiliki topologi dan protokol yang berbeda
- Menghubungkan jaringan pada suatu lokasi dengan jaringan pada lokasi yang lain.
- Membagi suatu jaringan berukuran besar menjadi
jaringan-jaringan yang
lebih kecil dan mudag untuk dikelola. - Memungkinkan jaringan dihubungkan ke internet dan
informasi yang tersedia
dapat diakses oleh siapa saja. - Mencari jalan terefisien untuk mengirimkan data ke tujuan.
- Melindungi jaringan dari pemakai-pemakai yang
tidak berhak dengan cara
membatasi akses terhadap data-data yang tidak berhak untuk diakses.
Router berbeda dengan switch. Switch
merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network
(LAN).
Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi
dari router dan switch yaitu switch merupakan suatu jalanan, dan router
merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang
memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch
menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP
sendiri pada sebuah LAN.
Ketika paket dihantar, router akan menjalankan
beberapa proses penting antaranya ialah:
- membuat terjemahan protocol
- Mengemas kini jadwal haluan
- Mengirim paket
- membungkus paket dan membuka bungkusan paket.
Selain itu
juga router berperan untuk menapis trafik dengan membenarkan paket
tertentu saja. Ini membolehkannya bertindak sebagai alat pelindung
ringkas bagi rangkaian.
Jenis-jenis
router
Secara umum, router dibagi menjadi
dua buah jenis, yakni:
- Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.
- Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.
Ada 3 jenis router yang biasa digunakan dalam jaringan
computer, yaitu :
- Router pc
Adalah computer dengan SO yang
memiliki fasilitas untuk membagi dan men-sharing IP Address. Perangkat jaringan
(PC) yang terhubung ke computer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau
koneksi internet yang disebarkan oleh SO tersebut. Contoh SO yang dapat
digunakan adalah semua SO berbasis client-server, seperti Win NT, Win NT4.0,
Win 2000 server, Win 2003 server, mikrotik(berbasis Linux), dan lain-lain.
- Router aplikasi
Adalah aplikasi yang dapat diinstall pada SO sehingga
SO tersebut akan memiliki kemampuan seperti router. Contoh aplikasi ini adalah
Winroute, WinGate, SpyGate, dan WinProxy.
- Router hardware
Adalah hardware yang memiliki kemampuan seperti router
sehingga dari hardware tersebut dapat memancarkan atau membagi IP Address dan
men-sharing IP Address. Pada prakteknya router hardware digunakan untuk membagi
koneksi internet pada suatu ruang atau wilayah. Contoh dari router ini adalah
router buatan pabrik seperti Cisco dan Planet.
Cara kerja
router
Cara kerja router mirip dengan
bridge jaringan, yakni mereka dapat meneruskan paket data jaringan
dan dapat juga membagi jaringan menjadi beberapa segmen atau menyatukan
segmen-segmen jaringan. Akan tetapi, router berjalan pada lapisan ketiga pada
model OSI (lapisan jaringan), dan menggunakan skema
pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, seperti halnya alamat
IP.
Konfigurasi router dengan menggunakan PC dengan
SO Win XP
Untuk konfigurasi Router dengan
menggunakan PC ( OS WIN Xp ) sangatlah mudah, yaitu dengan langkah seperti
berikut :
1.
Pastikan Komputer memiliki minimal 2 buah LAN Card ( apabila hanya
menggunakan 2 Sis )
2.
Berikan konfigurasi jaringan sesuai Sis yang digunakan pada setiap LAN
Card. (pastikan tiap LAN menggunakan Sis yang berbeda )
3.
Ping atau test koneksi ke tiap Sis, dari router. (pastikan semua koneksi
dalam keadaan baik)
4.
Share LAN card dengan cara :
·
klik kanan pada LAN Card kemudian pada Tab Advance pastikan ada pilihan “use
another network to.....”
·
setelah itu coba lakukan ping dari computer lain (antar client yang berbeda
Sis), pastikan jawaban reply.
2. Switch ATM (Asynchronous Transfer
Mode)
ATM merupakan sebuah protokol
standar internasional untuk jaringan cell relay, di mana berbagai macam servis
seperti suara, video, dan data digandeng bersamaan dengan menggunakan cell-cell
yang berukuran tetap. Protokol ATM banyak digunakan untuk memaksimalkan
penggunaan media WAN berkecepatan sangat tinggi seperti Synchronous Optical
Network (SONET).
ATM menyediakan bandwidth yang
terukur yang dapat melayani baik jaringan LAN maupun WAN.
ATM switch memiliki kemampuan:
- mendukung bermacam layanan ataupun interface
- disertai langsung dengan software sistem operasi internetworking
- mekanisme manajemen trafik yang baik
Switch WAN adalah perangkat jaringan
yang mempuyai banyak port digunakan pada jaringan carier.Perangkat ini pada
dasarnya sama dengan switch yang menghubungkan Frame relay,X.25,SMDS,dan
beropearsi pada di DATA LINK layer yang terdapat pada model OSI.
Fungsi switch WAN yakni mampu
menentukan apakah sebuah frame data perlu dilewatkan ke segment (port) yang
lain atau tidak dimana keputusannya diambil berdasarkan MAC address tujuan pada
frame data tersebut. Jika MAC address tujuannya satu segment dengan MAC addres
pengirim maka switch akan menfilter (memblokir) frame data Jika MAC address
tujuannya berbeda segment dengan MAC address pengirim maka switch akan
menforward frame data dengan membentuk microsegmentation Dan jika switch tidak
tahu MAC address tujuannya maka switch akan menflood frame tersebut ke semua
port. Setiap switch akan memiliki switching table yang berisi MAC address dan
nomor portnya. Di switch switching table disimpan dalam area memori yang
disebut CAM (Content Addresable Memory)
3. CSU
/DSU (Channel Service CSU Unit/Data Service Unit)
CSU/DSU sama seperti modem, hanya saja CSU/DSU
mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU
biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU
atau DSU. Jalur komunikasi membutuhkan sinyal dengan format yang sesuai. Untuk
jalur digital, sebuah Channel Service Unit (CSU) dan Data Service Unit (DSU)
dibutuhkan. Keduanya sering digabung menjadi sebuah perangkat yang disebut
CSU/DSU.
4. MODEM
Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator.
Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal
pembawa (Carrier) dan siap Untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah
bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari
sinyal pembawa (carrier) yang diterima sehingga informasi tersebut dapat
diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem
adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh
dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut “modem”, seperti VSAT,
Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal
sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada computer.
Dari dari
komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah
menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa
media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal.
Sebuah modem
(MOdulator/DE-Modulator) digunakan untuk menterjemahkan sinyal digital dari
jaringan untuk diubah menjadi sinyal analog, sinyal yang biasa diterapkan pasa
sambungan telepon biasa.
Dengan
teknologi modem masa kini, kecepatan lalulintas hubungan berlangsung pada
kecepatan yang terbatas sebesar 33.6KB (56KB?) untuk pengiriman data, meski hal
itu boleh dibilang sebagai kecepatan yang dimiliki oleh sambungan telepon yang
berkualitas baik. Koneksi secara ‘dial-up’, meski memiliki keterbatasan
bandwidth (lebar saluran yang dilalui transmisi data), namun dipandang masih
cukup memadai, karena murahnya, dan masih sesuai untuk menunjang kebutuhan
aplikasi-aplikasi yang tidak terlalu tinggi persyaratan kecepatannya, serta
untuk keperluan e-mail saja.
5. COMMUNICATION
SERVER
CommServer adalah paket perangkat lunak komunikasi untuk
mengelola transfer data. Built-in teknologi dan algoritma memberikan transmisi
data cerdas yang secara otomatis menyesuaikan parameter kepada pemakai atau
membutuhkan proses.
CommServer menyediakan perangkat lunak:
1. Integrasi sistem pengawasan produksi (MES, SCADA) dengan sistem manajemen operasi
dan persediaan dalam suatu perusahaan (ERP, SAP, CRM).
2. Bangunan komunikasi mendasarkan pada standar seragam.
3. Optimalisasi pemanfaatan infrastruktur komunikasi dan sistem pengawasan visualisasi,
misalnya:
* Pengurangan biaya GPRS disiarkan oleh sekitar 80%
* Meningkatkan efisiensi sistem radio komunikasi oleh lebih dari 600%
4. Jauh lebih mudah (murah) perluasan dan koneksi obyek berikutnya.
5. Peningkatan fungsi dan efisiensi sistem yang ada.
6. Penciptaan server OPC untuk non-standar (sendiri) protokol.
Sebagai hasilnya, dimungkinkan untuk membuat satu, terbuka dan universal, cerdas diberikan platform pertukaran data dalam perusahaan, dapat diakses oleh semua sistem, bukannya penciptaan infrastruktur yang terpisah untuk setiap sistem individu.
Software tersedia dalam versi berikut:
* Standar - Multiprotocol (Multi-DataProvider) DA OPC server
* Profesional - sepenuhnya dikelola komunikasi data sharing server sebagai server OPC
CommServer menyediakan perangkat lunak:
1. Integrasi sistem pengawasan produksi (MES, SCADA) dengan sistem manajemen operasi
dan persediaan dalam suatu perusahaan (ERP, SAP, CRM).
2. Bangunan komunikasi mendasarkan pada standar seragam.
3. Optimalisasi pemanfaatan infrastruktur komunikasi dan sistem pengawasan visualisasi,
misalnya:
* Pengurangan biaya GPRS disiarkan oleh sekitar 80%
* Meningkatkan efisiensi sistem radio komunikasi oleh lebih dari 600%
4. Jauh lebih mudah (murah) perluasan dan koneksi obyek berikutnya.
5. Peningkatan fungsi dan efisiensi sistem yang ada.
6. Penciptaan server OPC untuk non-standar (sendiri) protokol.
Sebagai hasilnya, dimungkinkan untuk membuat satu, terbuka dan universal, cerdas diberikan platform pertukaran data dalam perusahaan, dapat diakses oleh semua sistem, bukannya penciptaan infrastruktur yang terpisah untuk setiap sistem individu.
Software tersedia dalam versi berikut:
* Standar - Multiprotocol (Multi-DataProvider) DA OPC server
* Profesional - sepenuhnya dikelola komunikasi data sharing server sebagai server OPC
6. MULTIPLEXER
Sebuah Multiplexer mentransmisikan
gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit). Multiplexer dapat
mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video,
sound, text, dan lain-lain.
Teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan
secara berbarengan pada satu kanal transmisi disebut multiplexing. Perangkat
yang melaksanakan multiplexing disebut multiplexer (mux). Multiplexer
mengkombinasikan (me -multiplex) data dari n input dan mentransmisi melalui
kapasitas data link yang tinggi. Demultiplexer menerima aliran data yang
di-multiplex (pemisahan (demultiplex) dari data tersebut tergantung pada
channel) dan mengirimnya ke line output yang diminta.
Ada 3 jenis multiplexing
Ada 3 jenis multiplexing
- FDM : Frequency Division Multiplexing
- IDM : Time Division Multiplexing
- CDM : Code Division Multiplexing
7.
WIRELESS
Jaringan Nirlakabel atau
dikenal dengan nama Wireless merupakan salah satu media transmisi yang
menggunakan gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang
dikirim melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik
tersebut. Teknologi wireless jarak jauh, sangat berpotensi untuk
diterapkan pada daerah pedesaan/pedalaman. Ciri utama dari teknologi jenis ini
adalah biaya pembangunannya yang rendah, kemudahan pambangunan, dan
kemampuannya untuk menjangkau wilayah geografis yang luas.
Fungsi wireless
Secara umum wireless memiliki fungsi
menghubungkan dua atau lebih peralatan dengan menggunakan media gelombang
radio. atau dapat juga di artikan sebagai pengganti kabel. memang banyak
kelebihan yang dimiliki misal pemasangannya mudah, mampu menjangkau jarak yang
cukup jauh, dan biaya yang cukup murah di banding menggunakan kabel untuk jarak
yang cukup jauh.
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless
Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan
untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang
didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a
atau b, seperti 802.16 g (WiMax – Worldwide Interoperability for Microwave
Access) yang berskala dunia, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi
terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang
lebih jauh hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk
penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini
lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang
dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal
digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan
titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Uniknya, Sinyal pada media transmisi
wireless ini terputus-putus (intermittence) yang disebabkan oleh adanya benda
antara pengirim dan penerima sehingga sinyal terhalang dan tidak sampai pada
penerima (gejala ini sangat terasa pada komunikasi wireless dengan IR). Media
transmisi wireless mengalami gejala yang disebut multipath (propagasi radio
dari pengirim ke penerima melalui banyak jalur yang LoS dan yang tidak
LOS/NLoS). Sinyal pada media radio sangat komplek untuk dipresentasikan kerena
sinyalnya menggunakan bilangan imajiner, memiliki pola radiasi dan memiliki
polarisasi(menyebar). Wireless Bersifat broadcast karena pola radiasinya yang
memancar ke segala arah, sehingga semua terminal dapat menerima sinyal dari
pengirim.
Media transmisi wireless memiliki
keunggulan dan kelemahan, diantaranya sebagai berikut. Adapun keunggulan
dari media transmisi wireless :
- Biaya pemeliharannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel).
- Infrastrukturnya berdimensi kecil, pembangunannya cepat, mudah dikembangkan (misalnya dengan konsep mikrosel dan teknik frequency reuse).
- Mudah & murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.
- Koneksi Internet akses 24 jam, aksesnya yang cepat, dan bebas pulsa telpon.
Kelemahan yang terletak pada media transmisi
wireless :
·
Biaya peralatan mahal (kelemahan ini dapat dihilangkan
dengan mengembangkan dan memproduksi teknologi komponen elektronika sehingga
dapat menekan biaya jaringan).
·
Delay yang besar, adanya masalah propagasi radio
seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini
dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknik spread
spectrum dll).
·
Kapasitas jaringan menghadapi keterbatas spektrum
(pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien
dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA).
·
Keamanan data (kerahasian) kurang terjamin (kelemahan
ini dapat diatasi misalnya dengan teknik spread spectrum) [1,7 dan 9].
Teknologi wireless memiliki
fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular
dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya
(pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian
kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi
IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
·
802.11a
·
802.11b
·
802.11g
·
802.11n
Di banyak bagian dunia, frekuensi
yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin
dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a
menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya
lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam
pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada
2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11
channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
·
Channel 1 – 2,412 MHz;
·
Channel 2 – 2,417 MHz;
·
Channel 3 – 2,422 MHz;
·
Channel 4 – 2,427 MHz;
·
Channel 5 – 2,432 MHz;
·
Channel 6 – 2,437 MHz;
·
Channel 7 – 2,442 MHz;
·
Channel 8 – 2,447 MHz;
·
Channel 9 – 2,452 MHz;
·
Channel 10 – 2,457 MHz;
·
Channel 11 – 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi
merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja
pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan
kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada
perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah
memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi
dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute
of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis
perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya
tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless
Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar
teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi
2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan
Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16
diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di
sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Ada dua buah perangkat wireless,
satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL
Router.
Konfigurasi Wireless Access Point
Wireless Access Point (WAP atau AP)
adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan alat-alat dalam suatu
jaringan, dari dan ke jaringan Wireless.
Berikut langkah konfigurasi device
access point yang merupakan produk dari Linkys yaitu WAP54G.
Langkah Pertama
Hubungkan kabel jaringan dari salah
satu port Ethernet pada Router dengan port Ethernet pada device WAP.
Langkah Kedua
Ubahlah konfigurasi IP Address network device pada
computer anda dengan cara:
·
Klik menu [Start] – [Settings] – [Control Panel]
·
Pada jendela aplikasi Control Panel, klik 2x pada item
Network Connections
·
Kemudian klik kanan pada salah satu jenis koneksi yang
anda miliki Local Area Connection atau Wireless Network Connection,
dan pilihlah Properties pada menu pop-up yang muncul
·
Pada jendela koneksi pilihlah Internet
Protocol(TCP/IP) pada pilihan This connection uses the following items.
Dan klik pada tombol Properties.
·
Pada jendela Internet Protocol(TCP/IP) Properties,
pilihlah option Use the following IP Address, dan masukkanlah IP
Address, Subnet Mask, dan juga Gateway-nya.
Perhatikan bahwa IP Address yang
anda masukkan sesuai 192.168.1.10, angka 10 tersebut dapat anda
ganti dengan nomor dari 2 sampai dengan 254, kecuali nomor 1
(alamat router), dan juga 245 (alamat access point).
·
Jika sudah, klik OK, dan klik OK sekali lagi pada
jendela koneksi.
8. ANTENA
Alat yang digunakan untuk
menambahkan daya pancar dari sinyal analog. Dan akan menyebarkan daya pancar
melalui suatu medium udara. Antena mengkonversi gelombang elektrik menjadi
gelombang elektromagnetik.Kekuatan antena untuk menerima atau mengirim sinyal
dikenal sebagai gain/penguatan antena.Sedangkan satuan untuk mengukur penguatan
antena adalah dBi.
Kekuatan dalam mengkonsentrasi dan memfokuskan sinyal
radio, satuan ukurnya adalah dB. Jadi ketika dB bertambah, maka jangkauan jarak
yang bisa ditempuhpun bertambah. Jenis antena yang akan dipasang harus sesuai
dengan sistem yang akan kita bangun, juga disesuaikan dengan kebutuhan
penyebaran sinyalnya.
Fungsi
Fungsi antena adalah untuk mengubah
sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik, lalu meradiasikannya (Pelepasan
energy elektromagnetik ke udara / ruang bebas). Dan sebaliknya, antena juga
dapat berfungsi untuk menerima sinyal elektromagnetik (Penerima energy
elektromagnetik dari ruang bebas ) dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Pada
radar atau sistem komunikasi satelit, sering dijumpai sebuah antena yang
melakukan kedua fungsi (peradiasi dan penerima) sekaligus. Namun, pada sebuah
teleskop radio, antena hanya menjalankan fungsi penerima saja.
Karakter
antenna
Ada beberapa karakter penting antena
yang perlu dipertimbangkan dalam memilih jenis antena untuk suatu aplikasi
(termasuk untuk digunakan pada sebuah teleskop radio), yaitu pola radiasi,
directivity, gain, dan polarisasi. Karakter-karakter ini umumnya sama pada
sebuah antena, baik ketika antena tersebut menjadi peradiasi atau menjadi
penerima, untuk suatu frekuensi, polarisasi, dan bidang irisan tertentu.
Antena Omnidirectional
Biasanya antena jenis ini digunakan pada Access Point(AP).Antena jenis ini mempunyai
pola radiasi 360
derajat.
Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini
yaitu :
a. Sectoral
- Mempunyai penguatan antara 10 - 19 dBi
- Tingginya penguatan dikompensasi dengan pola radiasi yang sempit dari 45 - 1800
b. OMNI
- Sering digunakan untuk sambungan point to multi point
- Mempunyai penguatan sangat rendah yaitu 3 - 10 dBi
Pola radiasi
Pola radiasi antena adalah plot
3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah antena, atau plot
3-dimensi tingkat penerimaan sinyal yang diterima oleh sebuah antena. Pola
radiasiantena dibentuk oleh dua buah pola radiasi berdasar bidang irisan, yaitu
pola radiasi pada bidang irisan arah elevasi (pola elevasi) dan pola radiasi
pada bidang irisan arah azimuth (pola azimuth).
Kedua pola di atas akan membentuk
pola 3-dimensi. Pola radiasi 3-dimensi inilah yang umum disebut sebagai pola
radiasi antena dipol. Sebuah antena yang meradiasikan sinyalnya sama besar ke
segala arah disebut sebagai antena isotropis. Antena seperti ini akan memiliki
pola radiasi berbentuk bola Namun, jika sebuah antena memiliki arah tertentu,
di mana pada arah tersebut distribusi sinyalnya lebih besar dibandingkan pada
arah lain, maka antena ini akan memiliki directivity Semakin spesifik arah distribusi
sinyal oleh sebuah antena, maka directivity antena tersebut.
Antena dipol termasuk non-directive
antenna. Dengan karakter seperti ini, antena dipol banyak dimanfaatkan untuk
sistem komunikasi dengan wilayah cakupan yang luas. Pada astronomi radio,
antena dipol digunakan pada teleskop radio untuk melakukan pengamatan pada
rentang High Frekuensi (HF). Bentuk data yang dapat diperoleh adalah
variabilitas intensitas sinyal yang dipancarkan oleh sebuah objek astronomi.
Namun, karena antena dipol tidak memiliki directivity pada arah tertentu,
teleskop radio elemen tunggal yang menggunakan antena jenis ini tidak dapat
digunakan untuk melakukan pencitraan.
• Gain
Gain (directive gain) adalah
karakter antena yang terkait dengan kemampuan antena mengarahkan radiasi
sinyalnya, atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas
yang dapat diukur dalam satuan fisis pada umumnya seperti watt, ohm, atau
lainnya, melainkan suatu bentuk perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang
digunakan untuk gain adalah desibel.
• Polarisasi
Polarisasi didefinisikan sebagai
arah rambat dari medan listrik. Antena dipol memiliki polarisasi linear
vertikal . Mengenali polarisasi antena amat berguna dalam sistem komunikasi,
khususnya untuk mendapatkan efisiensi maksimum pada transmisi sinyal. Pada
astronomi radio, tujuan mengenali polarisasi sinyal yang dipancarkan oleh
sebuah objek astronomi adalah untuk mempelajari medan magnetik dari objek
tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pola radiasi, yang pertama adalah Half-power Beamwidth
(HPBW), atau yang biasa dikenal sebagai beanwidth suatu antena. Dalam astronomi
radio, beamwidth adalah resolusi spasial dari sebuah teleskop radio, yaitu
diameter sudut minimun dari dua buah titik yang mampu dipisahkan oleh teleskop
radio tersebut. Secara teori, beamwidth untuk antena yang berbentuk parabola
dapat ditentukan.
- Antena Grid
Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer. Sudut pola
pancaran antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya.
·
Antena
Parabolik
– Dipakai untuk jarak menengah atau jarak jauh
– Gain-nya bisa antara 18 sampai 28 dBi
Kelebihan
antena parabola
- Dapat digunakan untuk menerima 3 satellite sekaligus tanpa harus menggerakkan antenna.
- Dapat menampilkan gambar dari semua TV dari satelit yang ditangkap dalam sekejap.
- Kondisi permanent sehingga tidak gampang goyah terhadap posisi.
- Signal quality dapat maksimum
Kekurangan antena parabola
- Tidak dapat digunakan menangkap satelit lebih dari 5
- Membutuhkan lebih banyak LNBF
- Channel yang diterima lebih sedikit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar